Bapaduliatnnews – Prestasi membanggakan diraih oleh utusan Paguyuban Bapaduliatn Sabaya Diri’ dalam ajang Gawai Dayak Sekadau yang ke XIII Tahun 2024. Utusan tersebut berhasil meraih juara 2 dalam lomba melukis perisai, sebuah kompetisi yang menjadi salah satu highlight dalam rangkaian acara tahunan tersebut.
Lomba melukis perisai ini merupakan bagian dari perayaan budaya yang bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan seni tradisional Dayak. Dalam lomba ini, para peserta ditantang untuk menunjukkan kreativitas dan keahlian mereka dalam melukis perisai tradisional dengan motif-motif khas Dayak.
Paguyuban Bapaduliatn Sabaya Diri’ mengirimkan perwakilan terbaik mereka, Donatus Fram, yang akrab disapa Bram. Dengan menggabungkan keunikan motif tradisional dan teknik melukis yang halus, perisai yang dihasilkan Bram berhasil menarik perhatian para juri.
Ketua Paguyuban Bapaduliatn Sabaya Diri’, Anastasius Aspul, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini. "Ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi para anggota paguyuban. Kami bangga bisa berkontribusi dalam melestarikan seni budaya Dayak dan berharap prestasi ini bisa menginspirasi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan seni budaya kita," ujar Aspul
Bram juga mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterima. "Saya sangat bersyukur dan bangga bisa mewakili paguyuban dalam lomba ini. Melukis perisai bukan hanya soal seni, tetapi juga tentang membawa cerita dan warisan nenek moyang kita ke dalam karya. Semoga apa yang saya capai ini dapat memotivasi teman-teman lain untuk terus berkarya dan melestarikan budaya kita," kata Bram dengan penuh semangat.
Dalam lomba melukis perisai ini, juara 1 diraih oleh utusan DAD Kecamatan Sekadau Hilir sementara juara 3 diraih oleh utusan dari Lubuk Kapuak. Kedua pemenang ini juga menampilkan karya-karya luar biasa yang mencerminkan kekayaan dan keragaman budaya Dayak.
Gawai Dayak Sekadau ke XIII tahun ini diadakan dengan meriah dan diikuti oleh 7 DAD Kecamatan, paguyuban-paguyuban Dayak, serta berbagai sanggar budaya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi seni, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar masyarakat Dayak.
Dengan prestasi yang diraih ini, Paguyuban Bapaduliatn Sabaya Diri’ berharap dapat terus berpartisipasi dan meraih lebih banyak penghargaan di masa depan, serta turut serta dalam upaya melestarikan kekayaan budaya Dayak. (Bid. Publikasi BSD)